Langsung ke konten utama

Internet dan Para Penggemar Manga (Fandom)

Internet Sebagai Media Aktualisasi Diri dan Komunikasi Para Penggemar Manga


Kegiatan yang dilakukan oleh para penggemar manga bukan hanya dilakukan di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya.

Kegiatan yang dilakukan tentu saja berbeda dengan apa yang dilakukan di dunia nyata, terutama yang sejak awal kegiatannya dari dunia maya.

Kegiatan yang dilakukan penggemar manga yang melakukanya dari dunia nyata kemudian dibawa kedunia maya berbeda dengan para penggemar manga yang memang sejak awalnya melakukan kegiatannya di dunia maya.

Cara aktualisasinya berbeda, cara komunikasinya pun berbeda. Kegiatan didunia maya cenderung berkaitan dengan website dan komunitas online.

Mereka di sana bukan hanya penikmat dan pengguna fasilitas saja, tetapi mereka membuat suatu karya yang tidak semua orang dapat melakukannya, yang membutuhkan keahlian dan kemampuan khusus, misalnya saja membuat subtitle anime dan manga, mendubbing anime, membangun komunitas online dan lain sebagainya.

Tujuannya para para penggemar manga yang aktif di internet biasanya hanyalah untuk menunjukkan bahwa mereka menyukai apa yang mereka gemari, mereka perlu berbuat sesuatu untuk apa yang mereka sukai.

Di dunia maya, para penggemar mendapatkan lebih banyak informasi mengenai anime dan manga kesayangan mereka.

Aktivitas informasi yang tidak pernah berhenti ini membawa anime dan manga dalam berbagai forum, blog, website maupun mailing list. Ini adalah bentuk promosi masal dan mouth to mouth yang sangat efektif.

Selain menghemat biaya, setiap penggemar diibaratkan seorang agen promosi. Dengan hanya satu klik, sebuah informasi mengenai manga dan anime dapat disebarkan ke ribuan dan jutaan orang secara bersamaan.

Hal tersebut seperti yang telah dikatakan oleh Landzelius, “Internet tidak hanya menawarkan sebuah alat tetapi juga lingkungan social untuk artikulasi baru identitas.” (dalam Taylor, 2005).

Mereka yang ada di dunia maya biasanya memiliki jaringan pertemanan yang lebih luas daripada para penggemar yang hanya melakukan aktivitasnya di dunia nyata, karena dunia maya datang dari seluruh penjuru dunia yang tidak terbatas ruang dan waktu.

Dalam sekali upload dalam website yang tepat, maka hasil karya dapat langsung dilihat oleh orang di seluruh dunia yang juga di dunia maya.

Kekuatan dunia maya yang tidak terbatas ruang dan waktu itulah yang menyebabkan internet menjadi sebuah alat untuk mengaktualisasikan diri dengan maksimal karena karya yang diuploadnya dapat langsung dinikmati oleh seluruh penjuru dunia.

Tetapi dunia maya juga bisa menjadi lingkungan sosial yang mendukung untuk terbentuknya identitas baru seseorang.

Dunia maya bisa menjadi lingkungan sosial karena dunia maya sekarang telah berkembang menjadi suatu tempat dimana banyak orang berkumpul dan menghabiskan waktu di sana, apalagi sekarang marak jejaring sosial dan komunitas virtual.

Di sana, setiap orang bisa membentuk identitas baru dan masuk dalam setiap lingkungan sosial mana pun yang dia inginkan.

Tentu saja setiap orang dapat masuk dan membentuk identitas baru di lingkungan sosial di dunia maya, tetapi apa mereka bisa membangun lingkungan sosial sendiri, itulah yang menjadi bahan pembahasan di sini.

Membaur dalam dunia maya tentu mudah dilakukan, tetapi menjadi diri sendiri dan tetap eksis, bahkan menjadi terkenal dan disegani oleh orang lain di dunia maya itulah yang sulit.

Menjadi leader dan terkenal dalam dunia maya tidak mudah karena banyaknya orang yang dapat berkumpul di sana. Salah seorang informan berhasil membuktikan diri bahwa dia mampu menjadi diri sendiri dan disegani oleh para pengguna internet di Indonesia dan di tempat lain.

Bahkan dia berani menjamin bahwa dialah satu-satunya orang yang bernama Kagami yang paling terkenal di Indonesia, dia membangun komunitas virtual yang anggotanya dari Sabang sampai Merauke, banyak pula kenalan-kenalannya dari luar negeri yang sering berkomunikasi dengannya.

Dia tidak mau hanya menjadi pengikut dimana dia bisa menjadi leader. Sisi ’I’ darinya lebih dominan daripada sisi ’Me’ yang dimiliki karena terbiasa mengekspresikan dirinya sebebas dia bisa, dia tidak peduli dengan perkataan orang lain, terutama perkataan dari orang-orang yang tidak mengenalnya.

Hal ini kenapa internet selain menjadi alat juga menjadi lingkungan sosial yang kondusif untuk aktualisasi diri.

Dengan seringnya dia di dunia maya, dia lupa bagaimana cara untuk berbaur di dunia nyata. Di dunia nyata, dia menjadi tidak memiliki teman, bahkan banyak yang menganggapnya freak.

Dia menjauhkan diri dari teman-temannya karena merasa tidak sepaham dan sejalan dengan teman-temannya.

Frederik L Schodt (Kompas, 22/09/2000), menyebutkan bahwa di Jepang muncul istilah hikikomori, yaitu orang-orang yang menarik diri dari pergaulan social, lebih asyik dengan dunianya sendiri seakan mereka tidak membutuhkan hubungan personal dengan orang lain.

Jonathan adalah salah satu dari hikikomori ini. Informan tersebut terlalu asik dengan dirinya sendiri, dengan manga dan anime, dengan segala macam aktivitas di dunia mayanya hingga seolah tidak membutuhkan teman di dunia nyata.

Karena di dunia maya dia memiliki banyak teman sesamanya bahkan hingga di luar negeri. Tetapi, pada akhirnya dia memutuskan untuk agak membuka diri terhadap dunia nyata di hadapannya.

Melalui komunitas online yang dimilikinya, dia membuat gathering untuk mempertemukan anggota komunitasnya di suatu tempat agar mereka semua bisa dapat saling kenal secara langsung. Tetapi setelah gathering, dia kembali kedunianya semula, dunia maya.

Cara mereka berinteraksi orang yang di dunia maya tentu tidak dapat disamakan dengan cara berinteraksi orang yang melakukan kegiatannya di dunia nyata.

Orang berinteraksi di dunia maya hanya dapat menggunakan simbol-simbol khusus yang meski semua orang mengetahuinya, tetapi tidak dapat dilakukan secara langsung seperti yang terjadi di dunia nyata.

Biasanya sebagai subber atau dubber, orang-orang di dunia maya berinteraksi dengan orang lain menggunakan simbol tulisan atau symbol gambar yang dapat mereka temukan dalam program yang ada di computer maupun mereka unduh dari dunia maya.

Mereka tidak dapat menggunakan isyarat fisik karena mereka tidak dapat melihat satu sama lain. Meskipun dengan adanya webcam, tetapi bagi komunitas besar yang sering berinteraksi, tentu webcam saja tidak akan cukup memadai bagi segala macam interaksi yang mereka lakukan di dunia maya. Keep touch nihongo-gakka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sintaksis dalam Bahasa Jepang

Tinjauan Umum Terhadap Sintaksis Sintaksis  adalah  bidang  tataran  linguistik  yang  secara  tradisional  disebut  tata bahasa atau gramatika. Sintaksis berasal dari bahasa Yunani yaitu sun yang berarti ‘dengan’ dan tattiein yang berarti ‘menempatkan’. Secara etimologi, sintaksis berarti menempatkan   bersama   kata-kata   menjadi   kelompok   kata  atau  kalimat.  Arifin (2008:1-2) mengemukakan sintaksis sebagai cabang linguistik yang membicarakan hubungan antarkata dalam tuturan (speech). Unsur bahasa yang termasuk di dalam lingkup sintaksis adalah frasa, klausa dan kalimat. Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif, misalnya rumah mewah. Frasa membicarakan hubungan antara sebuah kata dan kata yang lain. Pada contoh tersebut, baik rumah maupun  mewah,  tidak  satu  pun  yang  berfungsi  sebagai  predikat. Klausa  adalah satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, yang sekurang-kurangnya memiliki sebuah predikat, dan berpotensi menjadi kalimat.

Teori Konsep Kanji dalam Bahasa Jepang

Teori Konsep Kanji Huruf kanji 「漢字」 adalah huruf yang di buat di China lebih dari 3000 tahun yang lalu. Huruf kanji disampaikan ke Jepang kira-kira pada abad 4 pada waktu negeri China merupakan zaman Kan. Oleh sebab itulah maka huruf tersebut dinamakan kanji yang berarti huruf negri Kan. (Iwabuchi, 1989, hal.63). Huruf kanji  mula-mula dari bentuk suatu benda kemudian dipresentasikan ke dalam bentuk tulisan sehingga bisa di baca. Seperti beberapa contoh karakter huruf Kanji yang ada di bawah ini, huruf berangsur-angsur berubah ke bentuk yang lebih sederhana dan mudah di tulis. Sehingga menjadi huruf Kanji yang kita gunakan sampai sekarang. Pengertian kanji menurut (Takebe, 1993, hal.4) adalah : 漢字は意味を表します。漢字はその意味をその読み方がわかります。漢字の「口」の元は、くちの絵でした Terjemahan : Kanji mengekspresikan arti. Dalam kanji, mengerti cara bacanya melalui arti dari kanji tersebut. Bentuk asli dari kanji kuchi「口」merupakan gambar dari bentuk mulut. Konsep Kanji Huruf kanji merupakan salah satu asp

Semantik Bahasa Jepang

Dalam kajian ini akan mengulas tentang teori-teori yang semantik bahasa jepang. Dalam teori semantik memiliki makna denotatif dan konotatif. Teori Semantik Bahasa Jepang Menurut (Chaer, 2009, hal.2) kata semantik berasal dari bahasa Yunani, sema, yang berarti “tanda” atau “lambang”, yang dimaksud dengan tanda di sini adalah tanda linguistik. Oleh karena itu semantik merupakan ilmu linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Semantik sebagai pelafalan dari istilah “la semantique” adalah salah satu ilmu dan analisis tentang makna linguistik (Parera, 2004, hal.42). Untuk pembagian semantik ke dalam ilmu bahasa, ahli semantik (Ikegami,       1991, hal.19) juga mengatakan, 言語における意味の問題は、当然言語学の一部門として意味論の対象になる。意味論は、特に区別されるときは「言語学的な意味論」(linguistic semantics)、「哲学的な意味論」(philosophical semantics)、 「一般意味論」(general semantics)というふうにそれぞれ呼ばれるが、多くはいずれの場合対しても「意味論」という名称使われる。 Terjemahan : Permasalahan arti dalam bahasa yang menjadi objek semantik adalah salah satu bagian dalam ilm

Goi dalam Bahasa Jepang

Jenis Jenis Goi Sudjianto dan Dahidi(2007:98) ) dalam Pengantar Linguistik Bahasa Jepang menjelaskan bahwa : Kosakata atau goi dapat diklasifikasikan berdasrkan pada cara-cara, standar atau sudut pandang apa kita melihatnya. Misalnya berdasarkan karakteristik gramatikalnya terdapat kata-kata yang tergolong doushi (verba), i-keiyoushi atau ada yang menyebutnya keiyoushi (ajektiva i), na-keiyoushi atau ada yang menyebutnya keiyoudoushi (ajektiva na). meishi (nomina), rentaishi (prenomina), fukushi (adverbia), kandoushi (interjeksi), setsuzokushi (konjungsi), jodoushi (verba bantu), dan joshi (pertikel). Kosakata dapat juga diklasifikasikan berdasarkan para penuturnya dilihat dari faktor usia, jenis kelamin dan sebagainya. Lalu berdasarkan pekerjaan atau bidang keahliannya di dalam bahasa Jepang terdapat beberapa senmon yoogo(istilah-istilah teknis atau istilah-istilah bidang keahlian) termasuk didalamnya kata-kata yang termasuk bidang kedokteran, pertanian, teknik, perekonomian,