Langsung ke konten utama

Kosakata Bahasa Jepang

Berdasar teori yang penulis kutip dari wikipedia, kosakata dapat didefinisikan sebagai  “himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu”.

Sedangkan Menurut Soedjito dalam Turanita, kosakata dapat didefiniskan sebagai berikut :

  1. Semua kata yang terdapat dalam satu bahasa
  2. Kekayaan kata yang dimiliki oleh seseorang
  3. Kata yang dipakai dalam satu bidang ilmu pengetahuan
  4. daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan singkat dan praktis(2004)

Kata sendiri Menurut Bloomfield dalam Alwasilah(1993:120) bisa diberi definisi sebagai ‘kesatuan linguistik yang tidak memungkinkan penyisipan materi linguistik apapun. Dengan kata lain, kata adalah kesatuan terkecil dari ujaran yang bisa berdiri sendiri’.

Kualitas keterampilan berbahasa seseorang jelas bergantung pada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Paparan sebelumnya menunjukkan bahwa dengan adanya penguasaan kosakata yang memadai akan dapat meningkatkan kualitas seseorang dalam menyikapi bahasa.

Hal itu selaras dengan pandangan Dale dalam Tarigan yang memberikan pandangan tentang pentingnya memahami kosa kata sebagai berikut:

  1. Kuantitas dan kualitas penguasaan kosakata seseorang merupakan indeks pribadi yang terbaik bagi perkembangan mentalnya
  2. Perkembangan kosakata merupakan perkembangan konseptual
  3. Semua pendidikan pada prinsipnya merupakan pengembangan kosakata
  4. Program yang sistematis bagi pengembangan kosakata akan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, kemampuan, dan status sosial 
  5. Faktor geografis mempengaruhi perkembangan kosakata 
  6. Penelaahan kosakata yang efektif hendaknya beranjak dari kata-kata yang sudah diketahui menuju kata-kata yang belum atau tidak diketahui. (1985:3)

Pada kelas awal pembelajaran bahasa asing, pembelajaran dimulai dengan pengenalan kosakata dasar, agar mempermudah mahasiswa mempelajari bahasa yang sedang dipelajarinya, karena dikenalkan dengan kata-kata sederhana dari lingkungan sekitar dirinya.

Menurut Tarigan “kosakata dasar atau basic vocabulary adalah kata-kata yang tidak mudah berubah atau sedikit sekali kemungkinannya dipungut dari bahasa lain”(1985:3).

Tarigan kemudian memaparkan bahwa yang termasuk  kedalam kosakata dasar ini, antara lain :

  1. Istilah kekerabatan : misalnya ayah, ibu, kakak, adik, nenek, kakek, bibi, paman, dll
  2. Nama bagian tubuh : misalnya kepala, rambut, hidung, telinga, pipi, gigi, kaki, tangan, dll
  3. Kata ganti (diri, penunjuk) : misalnya saya, kamu, dia, kami, mereka, ini, itu, sini, sana, dll
  4. Kata bilangan pokok : misalnya satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, dua puluh, seratus, dua ratus, seribu, dua ribu, sepuluh ribu, dll
  5. Kata kerja pokok : misalnya makan, minum, tidur, bangun, berbicara, melihat, mendengar, berjalan, lari, bekerja dll
  6. Kata keadaan pokok : misalnya suka, duka, jauh, dekat, cepat, lambat, kaya, miskin, tua, muda dll
  7. Benda-benda universal : misalnya tanah, air, api, langit, bulan, bintang, matahari, binatang, tumbuh-tumbuhan, dll(1985:3)

Menurut teori, dengan menguasai kosakata yang memadai diharapkan dapat mencapai hal berikut :

  1. Meningkatkan kemampuan para siswa
  2. Meningkatkan taraf perkembangan konseptual para siswa, dan
  3. Mempertajam proses berfikir 

Definisi Kosakata Bahasa Jepang


Kosakata dalam bahasa Jepang disebut Goi. Dalam kamus bahasa Jepang-Indonesia Kenji Matsuura, yang dinamakan Goi adalah perbendaharaan kata-kata dan daftar kosakata.

Sudjianto dan Dahidi memberikan definisi Goi sebagai “kumpulan kata yang berhubungan dengan suatu bahasa atau dengan bidang tertentu dalam bahasa itu”(2007:98).

Sependapat dengan teori yang telah penulis paparkan sebelumnya, Sudijianto dan Dahidi mengemukakan bahwa “Goi merupakan salah satu aspek kebahasaan yang harus diperhatikan dan dikuasai guna menunjang kelancaran berkomunikasi dengan bahasa Jepang baik dalam ragam lisan maupun ragam tulisan”(2007:97).

Asano Yuriko dalam Sudjianto dan Dahidi(2007:97) menyebutkan bahwa : tujuan akhir pangajaran bahasa Jepang adalah agar para pembelajar dapat mengkomunikasikan ide ataupun gagasannya dengan menggunakan bahasa Jepang baik dengan cara lisan maupun tulisan, salah satu faktor penunjangnya adalah penguasaan goi yang memadai. Keep touch nihongo-gakka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sintaksis dalam Bahasa Jepang

Tinjauan Umum Terhadap Sintaksis Sintaksis  adalah  bidang  tataran  linguistik  yang  secara  tradisional  disebut  tata bahasa atau gramatika. Sintaksis berasal dari bahasa Yunani yaitu sun yang berarti ‘dengan’ dan tattiein yang berarti ‘menempatkan’. Secara etimologi, sintaksis berarti menempatkan   bersama   kata-kata   menjadi   kelompok   kata  atau  kalimat.  Arifin (2008:1-2) mengemukakan sintaksis sebagai cabang linguistik yang membicarakan hubungan antarkata dalam tuturan (speech). Unsur bahasa yang termasuk di dalam lingkup sintaksis adalah frasa, klausa dan kalimat. Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif, misalnya rumah mewah. Frasa membicarakan hubungan antara sebuah kata dan kata yang lain. Pada contoh tersebut, baik rumah maupun  mewah,  tidak  satu  pun  yang  berfungsi  sebagai  predikat. Klausa  adalah satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, yang sekurang-kurangnya memiliki sebuah predikat, dan berpotensi menjadi kalimat.

Teori Konsep Kanji dalam Bahasa Jepang

Teori Konsep Kanji Huruf kanji 「漢字」 adalah huruf yang di buat di China lebih dari 3000 tahun yang lalu. Huruf kanji disampaikan ke Jepang kira-kira pada abad 4 pada waktu negeri China merupakan zaman Kan. Oleh sebab itulah maka huruf tersebut dinamakan kanji yang berarti huruf negri Kan. (Iwabuchi, 1989, hal.63). Huruf kanji  mula-mula dari bentuk suatu benda kemudian dipresentasikan ke dalam bentuk tulisan sehingga bisa di baca. Seperti beberapa contoh karakter huruf Kanji yang ada di bawah ini, huruf berangsur-angsur berubah ke bentuk yang lebih sederhana dan mudah di tulis. Sehingga menjadi huruf Kanji yang kita gunakan sampai sekarang. Pengertian kanji menurut (Takebe, 1993, hal.4) adalah : 漢字は意味を表します。漢字はその意味をその読み方がわかります。漢字の「口」の元は、くちの絵でした Terjemahan : Kanji mengekspresikan arti. Dalam kanji, mengerti cara bacanya melalui arti dari kanji tersebut. Bentuk asli dari kanji kuchi「口」merupakan gambar dari bentuk mulut. Konsep Kanji Huruf kanji merupakan salah satu asp

Semantik Bahasa Jepang

Dalam kajian ini akan mengulas tentang teori-teori yang semantik bahasa jepang. Dalam teori semantik memiliki makna denotatif dan konotatif. Teori Semantik Bahasa Jepang Menurut (Chaer, 2009, hal.2) kata semantik berasal dari bahasa Yunani, sema, yang berarti “tanda” atau “lambang”, yang dimaksud dengan tanda di sini adalah tanda linguistik. Oleh karena itu semantik merupakan ilmu linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Semantik sebagai pelafalan dari istilah “la semantique” adalah salah satu ilmu dan analisis tentang makna linguistik (Parera, 2004, hal.42). Untuk pembagian semantik ke dalam ilmu bahasa, ahli semantik (Ikegami,       1991, hal.19) juga mengatakan, 言語における意味の問題は、当然言語学の一部門として意味論の対象になる。意味論は、特に区別されるときは「言語学的な意味論」(linguistic semantics)、「哲学的な意味論」(philosophical semantics)、 「一般意味論」(general semantics)というふうにそれぞれ呼ばれるが、多くはいずれの場合対しても「意味論」という名称使われる。 Terjemahan : Permasalahan arti dalam bahasa yang menjadi objek semantik adalah salah satu bagian dalam ilm

Goi dalam Bahasa Jepang

Jenis Jenis Goi Sudjianto dan Dahidi(2007:98) ) dalam Pengantar Linguistik Bahasa Jepang menjelaskan bahwa : Kosakata atau goi dapat diklasifikasikan berdasrkan pada cara-cara, standar atau sudut pandang apa kita melihatnya. Misalnya berdasarkan karakteristik gramatikalnya terdapat kata-kata yang tergolong doushi (verba), i-keiyoushi atau ada yang menyebutnya keiyoushi (ajektiva i), na-keiyoushi atau ada yang menyebutnya keiyoudoushi (ajektiva na). meishi (nomina), rentaishi (prenomina), fukushi (adverbia), kandoushi (interjeksi), setsuzokushi (konjungsi), jodoushi (verba bantu), dan joshi (pertikel). Kosakata dapat juga diklasifikasikan berdasarkan para penuturnya dilihat dari faktor usia, jenis kelamin dan sebagainya. Lalu berdasarkan pekerjaan atau bidang keahliannya di dalam bahasa Jepang terdapat beberapa senmon yoogo(istilah-istilah teknis atau istilah-istilah bidang keahlian) termasuk didalamnya kata-kata yang termasuk bidang kedokteran, pertanian, teknik, perekonomian,