![]() |
| shuujoshi zo dan ze |
Teori Komunikasi Bahasa
Manusia sebagai mahkluk sosial mempunyai berbagai kebutuhan, salah satunya adalah komunikasi. Komunikasi akan terjadi apabila di dalam diri seseorang muncul suatu ide atau gagasan atau suatu pengalaman yang ingin diungkapkan kepada orang lain dengan tujuan orang lain mengetahui bahkan merespon terhadap dirinya.Dalam komunikasi diperlukan suatu alat yang dinamakan bahasa. Dengan adanya bahasa, manusia dapat saling mengerti dan memahami maksud dari ide atau gagasan yang disampaikan.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi yang dapat dilakukan baik secara lisan maupun tulisan untuk menyampaikan informasi, ide, pikiran, perasaan, berita atau hal-hal lainnya.
Seperti yang diungkapkan Dahidi & Sudjanto (2004, hal. 54), menyatakan bahwa “Bahasa lisan adalah bahasa yang diungkapkan dengan menggunakan alat ucap manusia, sedangkan yang dimaksud dengan bahasa tulisan adalah menyampaikan informasi dengan menggunakan huruf-huruf yang dapat dibaca, diterima, dan dimengerti oleh penerima informasi tersebut.”
Adanya perbedaan antara bahasa ibu yang biasa kita pakai sehari-hari dengan bahasa asing yang kita pelajari dapat menjadi suatu kendala dalam mempelajari bahasa.
Ahmadi (2009, hal. 88) mengungkapkan bahasa ialah “Suatu alat berkomunikasi antara satu pihak dengan pihak lain sehingga tercapainya suatu pengertian antara kedua pihak tersebut. Namun, terkadang perbedayaan budaya yang ada dalam bahasa sumber (BSu) dan bahasa sasaran (Bsa) dapat menjadi kendala dalam penyampaian pesan tersebut. “
Sekarang ini minat masyarakat Indonesia terhadap bahasa dan kebudayaan Jepang sangat tinggi.
Hal ini bisa dilihat dari bertambah banyaknya lembaga-lembaga pendidikan, seperti sekolah maupun perguruan tinggi menggunakan Bahasa Jepang sebagai salah satu program pendidikan yang diberikan maupun program penjurusan.
Pendidikan Bahasa Jepang sebagai bahasa asing yang diajarkan di Indonesia bertujuan untuk mempelajari cara berkomunikasi dalam bahasa Jepang., pemahaman bahasa Jepang sebagai sistem serta sarana pemahaman budaya Jepang.
Bagi pembelajar bahasa Jepang, mempelajari dan memahami bahasa Jepang bukanlah hal yang mudah. Karena bahasa Jepang memiliki kosakata yang unik dan kelas kata yang banyak., serta struktur kalimat yang berbeda dengan bahasa Indonesia.
Salah satu keunikkan bahasa Jepang dibandingkan dengan bahasa Indonesia adalah banyaknya jumlah partikel (joshi) dalam bahasa Jepang, yaitu kurang lebih dari tujuh puluh artikel.
Joshi
Takayuki (1991, hal. 68) mengungkapkan joshi/ 助詞 dibagi menjadi empat macam, yaitu :
Kakujoshi (格助詞)
Partikel yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara nomina dengan sebagian besar kata yang merupakan predikat.Misalnya : が、の、を、へ、と、より、から、で、や, dan lain-lain.
Setsuzokujoshi (接続助詞)
Partikel yang memiliki fungsi dan ciri-ciri yang hampir sama dengan setsuzokushi atau konjungsi. Setsuzokushi dipakai untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain. Sedangkan setsuzokujoshi dipakai untuk menghubungkan kalimat-kalimat.Misalnya :ば、と、ても、ので、ながら、たり、のに、ので, dan lain-lain.
Fukujoshi (副助詞)
Partikel yang dapat digunakan untuk memberikan makna tambahan pada nomina. Verba, dan lain-lain. Serta kata yang dapat menjadi predikat atau verba bantu.Misalnya :も、でも、だけ、ばかり、など、ぐらい、か、しか, dan lain-lain.
Shuujoshi (終助詞)
Partikel yang dipakai pada bagian akhir kalimat, digunakan untuk menyatakan pertanyaan, dan untuk menunjukkan perasaan si pembicara, seperti rasa heran, keragu-raguan, harapan, dan rasa haru.Misalnya : ね、よ、か、な、ぜ、ぞ、わ、の, dan lain-lain.
Komik sebagai bahan Belajar Bahasa Jepang
Komik/ manga merupakan salah satu alat bagi pemelajar Bahasa Jepang di Indonesia selain musik, dorama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan memperdalam Bahasa Jepang.Bahasa Jepang yang terdapat dalam komik seringkali menggunakan akhiran (shuujoshi) untuk menunjukkan perasaan seseorang. Penggunaan shuujoshi oleh karakter laki-laki dalam komik biasanya bermakna kasar, tegas maupun serius, walau tidak semuanya.
Makna-makna tersebut dalam komik biasanya ditandai dengan penggunaan shuujoshi. Apabila pembelajar bahasa Jepang tidak memahami makna shuujoshi tersebut, maka dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam memahami dan mempelajari bahasa Jepang.
Shuujoshi zo dan ze merupakan contoh dari shuujoshi yang digunakan oleh pria. Shuujoshi zo dan ze memiliki kemiripan seperti shuujoshi yo dan ne.
Oleh karena itu, penulis bermaksud melakukan penelitian tentang penggunaan shuujoshi zo dan ze dalam komik One Piece.
Shuujoshi Zo dan Ze
Shuujoshi zo dan ze merupakan shuujoshi yang sering digunakan oleh pria dan dalam penggunaannya terdapat beberapa kemiripan fungsi.Selain itu bahasa dalam komik mudah untuk dicerna dan dipahami. Misalnya Komik One Piece juga merupakan komik yang terkenal di Indonesia dan Jepang, terutama kalangan remaja pria. Di dalam komik tersebut juga terdapat banyak digunakan shuujoshi dalam percakapannya.
Anda bisa memahami dan menggunakan shuujoshi zo dan ze dalam berbahasa Jepang dengan mengetahui fungsi dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan shuujoshi zo dan ze tersebut. Dan, terima kasih telah singgah di nihongo-gakka.(*)

Komentar
Posting Komentar