Landasan Teori Joshi
Joshi adalah penghubung atau kata
bantu didalam kalimat dari satu kata ke kata lain atau dari satu klausa ke
klausa lain (Masuoka, 1993, hal:49). Joshi
sendiri memiliki beberapa jenis dan fungsi yang berbeda-beda. 
Pada
kesempatan ini penulis akan menyebutkan satu persatu jenis-jenisnya. Setelah
itu, penulis akan membahas salah satu bentuk joshi, yaitu shuujoshi yang merupakan akhiran kalimat yang dapat menyampaikan perasaan si
pembicara. 
Pada
penelitian kali ini, shuujoshi yang
akan diteliti oleh penulis ialah shuujoshi
(akhiran) “wa” dalam komik “Garasu No Kamen” ガラスの仮面karya Suzue Miuchi. Pada akhirnya, penulis
akan memahami secara menyeluruh mengenai fungsi akhiran (shuujoshi) “wa” dengan didukung oleh teori yang ada.
1 Teori Hinshi
Masuoka dan
Takubo (1993, Hal:4) Mendefinisikan Hinshi sebagai berikut :
語は文の材料であり、文 を組み立てる上で一定働きをする。この働きの違いによって語を種類分けし たものが「品詞」である.
Go wa bun no zairyou de ari, bun
wo kumitateru ue de ittei hataraki wo suru. Kono hataraki no chigai ni yotte go
wo shurui bunkeshitamono ga (Hinshi) de aru.
Terjemahan :
Bahasa ialah
materi dari suatu kalimat dan berfungsi tetap dalam membangun sebuah kalimat.
Hal yang membagi jenis kata menurut perbedaan fungsi inilah yang disebut Hinshi.
Pengelompokan Hinshi
Hinshi 「品詞」atau “kelas kata” dibagi  dalam sebelas
jenis, yaitu :
1. Doushi
「動詞」(verba), 
yaitu salah
satu jenis kelas kata yang dapat mengalami perubahan dan dengan sendirinya
dapat menjadi predikat. Contoh : 「聞く」、「増える」、「会う」.
 
2. Keiyoushi
「形容詞」(adjektiva), 
yaitu kata
yang menunjukkan bermacam-macam kondisi atau situasi, dapat berperan sebagai
predikat dan nomina yang menerangkan sifat. Contoh :「弱い」、「厳しい」、「静かな」
3. Hanteishi「判定詞」, 
yaitu kata
yang berguna untuk menggabungkan nomina yang dapat membentuk sebuah predikat. Hanteishi
dibagi menjadi 3,  yaitu「だ」,「である」dan「で す」.
4. Jodoshi
「助動詞」(verba bantu) 
yaitu kata
yang tidak dapat berdiri sendiri, dapat berubah bentuk, dan banyak melekat pada
doushi, keiyoushi, juga pada jodoushi lain. Contoh : 「のだ」、「ことだ」、「ものだ」.
5. Meishi
「名詞」(nomina), 
kata-kata
yang menunjukan nama suatu tempat, benda, orang, atau peristiwa. Meishi dapat
berdiri sendiri dan bisa menjadi subjek. Meishi tidak memiliki perubahan
bentuk. Contoh : 
「山」、「大阪」、「めがね」
6. Fukushi
「副詞」(adverbia), 
yaitu
kata-kata yang menerangkan verba, adjektiva, dan adverbial yang lainnya, tidak
dapat berubah bentuk, dan berfungsi menyatakan keadaan atau derajat suatu
aktivitas, suasana atau perasaan pembicara. Contoh : 
「あっさり」、「ぐっすり」、「はっきり」.
7. Joshi 「助詞」(partikel), 
yaitu kata
yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak memiliki perubahan. Bila kata ini
terpisah dari kata lain, maka kata ini tidak mempunyai arti. Joshi「助詞」berfungsi
untuk menyambung dari satu kata ke kata lain. Contoh : 「が」、「で」、「に」、「を」
8. Rentaishi
「連体詞」(pronomina), 
yaitu kata
yang secara keseluruhan memiliki fungsi untuk memodifikasi nomina atau
pronomina. Contoh: 「ある」、「たい した」、「とんだ」.
9. Setsuzokujoshi
「接続助詞」(konjugasi) 
adalah kata
yang dapat berdiri sendiri dan berfungsi untuk menyatakan hubungan antar
kalimat atau bagian kalimat atau frase dengan frase. Setsuzokujoshi tidak
bisa menjadi subjek, objek, predikat, ataupun kata yang menerangkan kata lain,
dan tidak memiliki perubahan bentuk. Contoh : 「しかし」、「なぜなら」、「また」.
10. Kandoushi
「感動詞」(interjeksi), 
yaitu kata
yang dapat berdiri sendiri, pada umumnya menyatakan ekspresi, perasaan, atau cara
menjawab dan. Kandoushi tidak dapat menjadi subjek dan tidak memiliki
perubahan bentuk. Contoh : 「ええ」、
「さあ」、「へっ」.
11. Shijishi
「指示詞」, 
yaitu kata yang
biasa digunakan untuk menunjukkan keberadaan tempat atau benda yang sedang
dibicarakan oleh si pembicara. Contoh: 
「この」、 「あそこ」、「あれ」.
2. Pengertian Joshi (助詞)
Masuoka (1993, hal:49) menjelaskan bahwa joshi ialah :
名詞に接続して補足語や主題を作る働きをするもの、語と語、節と節を接続する働きをするもの等をー話って「助詞」という。
   Meishi ni
setsuzoku shite hosokugo ya shudai wo tsukuru hataraki wo suru mono,      
  
go to go, fushi to fushi wo setsuzoku suru hataraki wo suru mono-tou wo
banashi    
 
tte “joshi” to iu.
     Terjemahan :
Joshi berfungsi sebagai penghubung antara satu kata dengan kata lain, satu klausa dengan klausa lain, serta memiliki fungsi sebagai kata bantu dan subjek yang menghubungkannya dengan kata benda.
Joshi sebagai kata penghubung dari kata
yang satu ke kata yang lain dan  dapat
diartikan juga sebagai kata bantu yang terdapat di dalam kalimat. 
Joshi sendiri banyak jenisnya, yaitu:
- Kakujoshi
- Setsuzokujoshi
- Fukujoshi
- Shuujoshi
3. Pengertian
Shuujoshi (終助詞)
Definisi
atau pengertian shuujoshi menurut
beberapa ahli dalam tata bahasa         Jepang. Tanaka (1991, hal:28)
mendefinisikan shuujoshi sebagai
berikut :
 文末にそえてきそいかけたり、年をおしり、相手に話しかける時に
    使う. 
 Bunmatsu ni soete sasoikaketari,
nen wo oshitari, aite ni hanashi kakeru 
    toki ni tsukau.
      Terjemahan :
  
(Shuujoshi) diletakkan
di akhir kalimat, dan digunakan ketika berbicara dengan    
   lawan bicara untuk menyampaikan perasaan.
Shuujoshi sebagai kata akhiran atau kata
bantu yang membantu menerangkan kalimat apa yang dituturkan si penutur baik itu
pertanyaan, pendapat, ataupun perasaan si petutur. 
Shuujoshi sendiri memiliki beberapa jenis,
antara lain :
- Akhiran –ka
- Akhiran –Kashira
- Akhiran –Ke/Kke
- Akhiran –Na/Naa
- Akhiran –Ne
- Akhiran –No
- Akhiran –Sa
- Akhiran –Tomo
- Akhiran –Wa
- Akhiran –Yo
- Akhiran –Ze/Zo
Dari penjelasan
jenis Shuujoshi di atas, penulis akan
membahas jenis Shuujoshi (akhiran) “Wa”  yang terdapat di dalam komik “Garasu no kamen” ガラスの仮面karya Suzue
Miuchi. 
Menurut teori para ahli, Shuujoshi (akhiran) “Wa” memiliki tiga fungsi sesuai dengan
penggunaanya pada sebuah kalimat. 
  4 Teori Shuujoshi Wa
Menurut journal yang ditulis oleh Yamaji (2001, hal:3) shuujoshi wa adalah :
     人物を視覚や音声によって区別することが不可能である。として女性形文末が頻繁に用いられている。若年層 では衰退したとされる終助詞「わ」
Jinbutsu
wo shikaku ya onsei ni yotte kubetsu suru koto ga fukanou de aru.  Toshite jōsei kei bunmatsu ga hinpan ni
youirareteiru. Jakunenkoshi de wa suitai shitato sareru shuujoshi (wa).
Terjemahan :
Shuujoshi
wa adalah akhiran yang banyak digunakan oleh kaum perempuan dan untuk
membedakan akhiran yang lain maka shuujoshi
wa termasuk akhiran yang feminim.
  5 Teori Shuujoshi Wa
Ada tiga jenis fungsi “wa” menurut  Tomita (1991, hal:174) antara lain :
女性言葉として、感じたことや感動を表すときに使います。
Contoh 
: これは壊れてる。だめだわ。
女性言葉として、何かに気がついて少し驚いたという気持ちを表すときに使います。
Contoh : あら、雨が降っているわ。
女性言葉として、自分の考えや意志を表すときに使います。
Contoh : 私はそのほうがいいと思うわ。
Terjemahan :
a) Sebagai kosakata perempuan, yang digunakan saat menunjukkan perasaan
yang dalam seperti rasa suka maupun rasa ketidaksukaan.
Contoh : ini sedang rusak ya. Tidak dapat digunakan ya.
b) Digunakan saat menunjukkan perasaan terkejut terhadap sesuatu.
Contoh : wah, sedang turun hujan ya.
c) Digunakan saat menyampaikan sebuah pemikiran atau gagasan sendiri.
Contoh : Saya pikir, lebih baik seperti itu deh.
Dilihat dari fungsi Shuujoshi “wa”
menurut Tomita (1991, hal:174) diatas, menitik beratkan kepada sebuah fungsi
yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah pendapat maupun perasaan petutur
saat berbicara terhadap sebuah keadaan yang sedang dialami. 
Dengan kata lain Shuujoshi “wa”
merupakan akhiran 気持ちがある(kimochi ga aru) atau
akhiran yang digunakan untuk mengungkapkan sebuah perasaan di dalam perkataan. 
Bahasa Jepang merupakan bahasa yang penuh dengan ekspresi 表現 (hyougen), yang tidak hanya digunakan oleh
kaum wanita saja. 
Akan tetapi digunakan pula oleh kaum pria di Jepang. Ekspresi-ekspresi
tersebut pun mengandung makna serta memunculkan perasaan yang berbeda-beda,
seperti marah, sedih, ataupun senang. Dan, terima kasih telah singgah di nihongo-gakka.(*)
Best Casinos in New Jersey - Mapyro
BalasHapusThe list of 진주 출장안마 New Jersey 양주 출장안마 casinos is extensive. 평택 출장샵 From 통영 출장샵 New Jersey casinos, the list is full of current 구미 출장샵 and former casinos. The current list of New Jersey