Natsume Souseki Native name, 夏目 金之助, Born Natsume Kin'nosuke, 9 February 1867, Edo, Tokugawa shōgunate, Died 9 December 1916 (aged 49), Tokyo, Empire of Japan, Occupation Writer, Genre novels, short stories, poetry (sumber : wikipedia) |
Latar Belakang Kesusastraan Jepang
Kesusastraan adalah salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh setiap negara. Kekayaan akan kesusastraan diseluruh penjuru bumi berkembang dengan pesat.Salah satu negara yang berpengaruh dalain dunia kesusa traan adalah Jepang.
Dalam Wikipedia The Free Encyclopedia (2011), kesusastraan Jepang mendapat pengaruh dari kontak dengan Cina dan Kesusastraan Cina yang ditulis sebagai Cina Klasik.
Kesusastraan Jepang mendapat pengaru Kesusastraan Cina dan Cina Klasik hingga akhir zaman Edo.
meinbuka diri kembali dari masa isolasi dengan dunia, kesusastraan Jepang mendapat pengaruh dari budaya Barat.
Kemudian budaya barat dan timur mempengaruhi satu sama lain hingga sekarang.
Periodisasi Kesusastraan Jepang
Kemudian dalali Wikipedia The Free Encyclopedia (2011), kesusatraan Jepang dibagi menjadi empat periode.
Yaitu kesusastraan kuno yang berlangsung sampai tahun794, kesusastraan klasik dari tahun 794 sampai dengan tahun 1185, kesusastraan pada masa perang yang ber1angsung dari tahun 1185 sampai dengan tahun 1603, kesusastraan modem awal dari tahun 1603 sampai tahun 1868, kesusastraan modem yang berlangsung dari tahun 1868 sampai dengan tahun 1945, dan kesusastraan setelah masa perang.
Kesusastraan Jepang kuno mencakup karya sastra hingga zaman Nara. Aksara kanji diperkenalkan ke Jepang dari daratan Cina melalui Semenanjung Korea.
Aksara Tionghoa digunakan oleh orang Jepang untuk menulis dengan menggunakan sistem kanbun. Karya sastra pada periode ini mencakup Kojiki, Nihon Shoki,dan kumpulan Manyoshu.
Sastra Klasik Jepang
Sastra klasik mencakup karya sastra pada zaman Heian. Bersamaan dengan puncak keemasaan kanbun dan kanshi, kompilasi waka yang pertama, Kokin Wakashu selesai disusun, dan kedudukan waka sederajat dengan kanshi.Sastra abad pertengahan mencakup karya sastra mulai dari zaman Kamakura hingga zaman Azuchi Momoyama. Fujiwara no Teika menyusun antologi waka Shin Kokin Wakashu.
Di antara karya yang mewakili sastra abad pertengahan, misalnya Hojoki karya Kamo no Chomei, Tsurezuregusa karya Yoshida Kenk6, dan Hikayat Heike.
Sastra modem awal mencakup karya sastra asal zaman Edo. Karya sastra yang mewakili periode ini adalah Ukiyozoshi karya Ihara Saikaku dan Kanazoshi yang keduanya dipengaruhi oleh Otogizoshi. Pada zaman Edo, kabuki dan joruri mencapa1 zaman keemasan. Haiku mencapai puncak kepopuleran dengan penyair-penyair seperti Matsuo Basho dan Kobayashi Issa.
Sastra kontemporer mertcakup karya sastra mulai zaman Meiji. Setelah berakhimya sakoku, budaya Eropa dan Amerika mulai mengalir masuk ke Jepang hingga te!jadi Bunmei-kaika. Sastra Jepang juga mendapat pengaruh yang besar.
Prinsip-prinsip novel modem dari Eropa dan Amerika mulai dikenal di Jepang. Tsubouchi Shoyo dengan kritik sastra Shosetsu Shinzui, serta Futabatei Shimei dengan Shosetsu Soron dan Ukigumo mengawali periode sastra kontemporer Jepang.
Gambaran Novel Jepang
Di dalam sebuah karya kesusastraan terutama novel, agar novel tersebut memiliki nilai seni, setiap tokoh yang terdapat dalam cerita tersebut disisipi berbagai macam karakteristik yang pada umumnya banyak menggunakan teori psikologi yang kemudian lebih sering disebut dengan psikologi sastra.
Menurut Minderop (2010: 54-55), psikologi sastra adalah telaah karya sastra yang diyakini mencerminkan proses dan aktivitas kejiwaan.
Psikologi sastra dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu karya sastra merupakan kreasi dari suatu proses kejiwaan dan pemikiran pengarang yang berada pada situasi setengah sadar (subconscious) yang selanjutnya dituangkan ke dalam bentuk conscious, dan telaah psikologi sastra adalah kajian yang menelaah cerminan psikologis dalam diri para tokoh yang disajikan sedemikian rupa oleh pengarang sehingga pembaca merasa terbuai oleh problema psikologis kisahan yang kadang kala merasakan dirinya terlibat dalam cerita.
Bentukan Watak Tokoh dalam Novel
Temperamen adalah sifat yang terbentuk pada diri seorang individu yang berlangsung secara tetus-menerus dan bersifat tetap.
Pada umumnya temperamen mencal.-up dua hal yaitu mengenai ekstrovert, dan introvert yang terdapat .pada dili setiap individu.
Akan tetapi seiring dengan perkembangan ilmu psikologi, definisi mengenai temperamenpun kini juga mengacu kepada sifat dan tingkah laku seseorang yang berkaitan dengan aktivitas, gejolak jiwa, dan tingkat sensitivitas seseorang.
Menurut Sheldon dalam Hall dan Lindzey (1997), temperamen cerebrotonia adalah pembentukkan temperamen yang didasarkan pada aktivitas individu tersebut dengan ciri-ciri sebagai berikut mengekang diri, sifat menahan diri, dan penyembunyian diri.
Hal yang paling mendasar dali pembentukkan seluruh sifat yang terdapat pada temperamen ini adalah sifat introvert yang kemudian membentuk ciri khas sifat yang terdapat pada individu yang memiliki temperamen ini.
Psikologi Sastra Populer
Banyak orang tertarik untuk meneliti mengenai psikologi sastra karena psikologi sastra merupakan hal dalam sebuah novel yang sangat menarik untuk diteliti.
Kemudian penulis ingin mengetahui keterkaitan antara karakterisasi pada tokoh Botchan dalam novel Botchan karya Natsume Soseki dengan teori psikologi konstitusional yang dikemukakan oleh William H Sheldon.
Biografi Singkat Natsume Soseki
Menurut Wikipedia The Free Encyclopedia (2011), Natsume Kinnosuke, yang lebih dikenal dengan dengan nama Natsume Soseki, lahir pada tahun 1867.
Natsume Soseki merupakan anak kelima dari keluarga terpandang di kawasan Ushigome, di kota Edo yang sekarang lebih dikenal dengan kota Tokyo. Ke1uarganya mengalami masa-masa sulit akibat keadaan negara yang kacau setelah runtuhnya keshogunan Tokugawa.
Natsume Kecil
Sewaktu. bayi Kinnosuke diberikan kepada penjual barang bekas untuk dijadikan anak angkat. Pada usia tujuh tahun, Kinnosuke dikembalikan kepada•orarig tua kandungnya oleh ibu angkatnya.
Setelah itu pada usia sembilan tahun, beliau kembali kepada orang tua kandungnya setelah orang tua angkatnya bercerai.
Setelah melihat hubungan antara ayah kandung dan ayah angkatnya, beliau membuat sebuah novel otobiografinya yang berjudul Michikusa.
Kemudian peijalanan sekolahnya terhenti ketika Kinnosuke duduk di kelas 2 Sekolah Lanjutan. Hal yang menjadi alasan beliau berhenti sekolah adalah di sekolah tersebut tidak diajarkan Bahasa Inggris yang merupakan salah satu mata pelajaran yang diajukan untuk masuk ke universitas.
Alasan lainnya adalah beliau ingin sekali memperdalam ilmu kesusastraan klasik Tionghoa. Kemudian pada tabun 1881, Kinnosuke mengikuti sekolah khusus sastra klasik Tionghoa yang bemama Nishogakusha.
Belajar Konfusius
Di sekolah tersebut beliau mempelajari etika konfusianisme dan apresiasi seni Asia Timur yang kemudian menjadi ciri khas novel yang kemudian menjadi ciri khas novel-novel karyanya.Kinnosuke menderita apendisitis sehingga untuk mencari nafkah, beliau menerima tawarim kerja menjadi pengajar di bimbingan masuk universitas dan sekolah swasta.
Nama pena "Soseki" pertama kali digunakan pada saat beliau mengedarkan kumpulan tulisan tangan puisi Tionghoa dan haiku yang beljudul Nanakusa-shu bersama sababatnya yang bemama Masaoka Shiki.
Masuk Sastra Inggris
Pada tabtm 1890, Soseki diterima di jurusan Sastra Inggris di Universitas Kekaisaran (Teikoku Daigaku).
Sejak saat itu Soseki mengalmt paham pesimisme sekaligus mengalami gangguan kejiwaan yang pada saat itu terkenal dengan sebutan lemab syaraf atau Jebih dikenal dengan nama neurastenia.
Keinudian pada akhir tahun 1904, Kyoshi Takabama menganjurkan beliau agar menulis untuk meringankan gangguan Jemah syarafuya.
Beberapa Karya Natsume
Kemudian Soseki menghasilkan karya pertamanya yang berjudul Wagahi wa NekO de Aru. Dua kitrya selanjutnya, London To (London Tower) dan Botchan berhasil menempatkan Soseki sebagai penulis terkenal.Penggalian Lebih Lanjut
Dengan memilih tema ini, anda dapat mengetahui dan memahami karakteristik yang terkandung pada karakter Botchan dalam novel Botchan karya Natsume Soseki yang dihubungkan dengan teori pembentukkan temperamen yang dipengaruhi oleh bentuk tubuh yang dikemukakan oleh William H Sheldon.
Pembahasan ini bisa bermanfaat untuk pembaca dan dapat memahami pembentukkan karakteristik pada karakter utama yang bemama Botchan yang disesuaikan dengan teori pembentukkan temperamen tersebut. Dan, terima kasih telah singgah di nihongo-gakka.(*)
Komentar
Posting Komentar