Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Teori Menyimak dalam Bahasa Jepang

Definisi Menyimak Menyimak adalah proses menangkap pesan atau gagasan yang disajikan melalui ujaran. Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa disamping membaca, berbicara, dan menulis. Menurut Tarigan dalam Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, menyimak dapat didefinisikan sebagai : Suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan(1986:28) Komunikasi tidak akan dapat berlangsung dengan lancar tanpa keterampilan menyimak yang baik. Munfingatun menjelaskan bahwa : Kemampuan seseorang dalam menyimak (mendengar/membaca) merupakan landasan yang sangat vital dalam kemampuannya mengambil sikap atau keputusan yang tepat dalam kehidupan. Oleh karena itu, pembelajaran menyimak dalam proses pembelajaran menempati hal yang sangat menda

Goi dalam Bahasa Jepang

Jenis Jenis Goi Sudjianto dan Dahidi(2007:98) ) dalam Pengantar Linguistik Bahasa Jepang menjelaskan bahwa : Kosakata atau goi dapat diklasifikasikan berdasrkan pada cara-cara, standar atau sudut pandang apa kita melihatnya. Misalnya berdasarkan karakteristik gramatikalnya terdapat kata-kata yang tergolong doushi (verba), i-keiyoushi atau ada yang menyebutnya keiyoushi (ajektiva i), na-keiyoushi atau ada yang menyebutnya keiyoudoushi (ajektiva na). meishi (nomina), rentaishi (prenomina), fukushi (adverbia), kandoushi (interjeksi), setsuzokushi (konjungsi), jodoushi (verba bantu), dan joshi (pertikel). Kosakata dapat juga diklasifikasikan berdasarkan para penuturnya dilihat dari faktor usia, jenis kelamin dan sebagainya. Lalu berdasarkan pekerjaan atau bidang keahliannya di dalam bahasa Jepang terdapat beberapa senmon yoogo(istilah-istilah teknis atau istilah-istilah bidang keahlian) termasuk didalamnya kata-kata yang termasuk bidang kedokteran, pertanian, teknik, perekonomian,

Kosakata Bahasa Jepang

Berdasar teori yang penulis kutip dari wikipedia, kosakata dapat didefinisikan sebagai  “himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu”. Sedangkan Menurut Soedjito dalam Turanita, kosakata dapat didefiniskan sebagai berikut : Semua kata yang terdapat dalam satu bahasa Kekayaan kata yang dimiliki oleh seseorang Kata yang dipakai dalam satu bidang ilmu pengetahuan daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan singkat dan praktis(2004) Kata sendiri Menurut Bloomfield dalam Alwasilah(1993:120) bisa diberi definisi sebagai ‘kesatuan linguistik yang tidak memungkinkan penyisipan materi linguistik apapun. Dengan kata lain, kata adalah kesatuan terkecil dari ujaran yang bisa berdiri sendiri’. Kualitas keterampilan berbahasa seseorang jelas bergantung pada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Paparan sebelumnya menunjukkan bahwa dengan adanya penguasaan kosakata yang memadai akan dapat menin

Pemerolehan Bahasa

Pemerolehan Bahasa Menurut Tarigan dan Tarigan dalam Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa : Pemerolehan bahasa atau language acquisition biasanya diikuti oleh kata pertama dan kedua, sehingga kita kenal istilah pemerolehan bahasa pertama(PB1) atau first language acquisition dan pemerolehan bahasa kedua(PB2) atau second language acquisition.(1995:4) Pemerolehan bahasa pertama berkaitan dengan segala aktifitas seseorang dalam menguasai bahasa ibunya, sedangkan pemerolehan bahasa kedua berlangsung setelah seseorang menguasai atau mempelajari bahasa pertama. Jalur kegiatannya dapat melalui pendidikan informal(alamiah) maupun pendidikan formal(ilmiah). Tarigan dan Tarigan lalu menambahkan bahwa “pengajaran bahasa secara alamiah disebut pemerolehan bahasa(language acquisition) dan pengajaran bahasa secara ilmiah disebut pembelajaran bahasa(language learning)”.(1995:5) Belajar secara formal didasarkan pada perencanaan yang matang, disengaja dan disadari(umumnya bahasa yang dipe

Internet dan Para Penggemar Manga (Fandom)

Internet Sebagai Media Aktualisasi Diri dan Komunikasi Para Penggemar Manga Kegiatan yang dilakukan oleh para penggemar manga bukan hanya dilakukan di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya. Kegiatan yang dilakukan tentu saja berbeda dengan apa yang dilakukan di dunia nyata, terutama yang sejak awal kegiatannya dari dunia maya. Kegiatan yang dilakukan penggemar manga yang melakukanya dari dunia nyata kemudian dibawa kedunia maya berbeda dengan para penggemar manga yang memang sejak awalnya melakukan kegiatannya di dunia maya. Cara aktualisasinya berbeda, cara komunikasinya pun berbeda. Kegiatan didunia maya cenderung berkaitan dengan website dan komunitas online. Mereka di sana bukan hanya penikmat dan pengguna fasilitas saja, tetapi mereka membuat suatu karya yang tidak semua orang dapat melakukannya, yang membutuhkan keahlian dan kemampuan khusus, misalnya saja membuat subtitle anime dan manga, mendubbing anime, membangun komunitas online dan lain sebagainya. Tujuannya p

Interaksi di Kalangan Para Penggemar Manga

Semua interaksi antar individu manusia melibatkan suatu pertukaran simbol. Reaksi yang dilakukan oleh satu orang terhadap tindakan orang lain didasarkan pada penilaian makna yang ada. Aksi dan reaksi dalam berinteraksi di dalam masyarakat tidak hanya berdasarkan pada stimulus dan respon tetapi juga harus melalui interpretasi dari individu sendiri sebelum memberikan respon terhadap tindakan orang lain terhadapnya. Komunikasi melalui isyarat sederhana adalah bentuk yang paling sederhana dan paling pokok dalam komunikasi, tetapi manusia tidak terbatas pada komunikasi ini. Hal ini disebabkan karena manusia mampu menjadi objek untuk dirinya sendiri dan melihat tindakannya seperti orang lain melihatnya. Dengan kata lain, manusia dapat membayangkan dirinya secara sadar dalam perilakunya dari sudut pandangan orang lain. Sebagai akibatnya, mereka dapat mengkonstruksikan perilakunya dengan sengaja untuk membangkitkan tipe respon tertentu dari orang lain. Sebuah isyarat yang menghasilka

Promosi dan Komersialisasi Penggemar Manga (Fandom)

Promosi Diri dan Komersialisasi Diri Penggemar (Fandom) Manga Manga dan anime yang banyak tersebar di masyarakat hingga kini, bukan hanya sebagai bacaan ringan dan tontonan lagi, tetapi telah menjadi hal yang lebih besar lagi, yang mempengaruhi kehidupan para penggemarnya. Penggemar membuat dunia sendiri terhadap sesuatu yang mereka kagumi, mereka berinteraksi, mereka menunjukkan apa yang mereka tahu dan miliki untuk menunjukkan bahwa mereka adalah penggemar sejati. Gary Becker, pemenang Nobel Ekonomi 1992, pernah mencetuskan teori yang disebut rational addiction. Hal ini terjadi dengan para penggemar manga, penggemar manga yang telah mengenal manga sejak kecil, membaca terus-menerus, akan semakin mencandu bacaan tersebut karena mereka telah terbiasa akan kehadiran manga dalam keseharian mereka sehingga mereka merasa apabila tidak membaca manga maka akan ada yang kurang. Sehingga mereka akan terus berburu manga yang mereka sukai entah bagaimana caranya, ada yang dengan menab

Kajian tentang Ragam Bahasa

Teori tentang Ragam Bahasa Ragam Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal variasi bahasa ini ada dua pandangan. Pertama, variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Kedua, variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam. Kedua pandangan ini dapat saja diterima ataupun ditolak. Yang jelas, variasi bahasa itu dapat diklasifikasikan berdasarkan adanya keragaman sosial dan fungsi kegiatan didalam masyarakat sosial. Namun Halliday membedakan variasi bahasa berdasarkan pemakai (dialek) dan pemakaian (register). Berikut ini akan dibicarakan variasi-variasi bahasa tersebut, dimulai dari segi penut

Bahasa dalam Struktur Sosial

Perbedaan kompetensi berbahasa individu berhubungan erat dengan kompetensi komunikatif. Kompetensi komunikatif adalah kemampuan bertutur atau menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi, situasi, serta norma-norma berbahasa dalam masyarakat yang sebenarnya. Kompetensi komunikatif melibatkan kode bahasa. Kompetensi komunikatif berhubungan dengan kemampuan sosial dan kebudayaan pemakai bahasa yang dapat membantu untuk menggunakan dan menginterpretasikan bentuk-bentuk linguistik. Kemampuan komunikatif juga biasa disebut dengan repertoar bahasa. Repertoar bahasa yang dimiliki dan dikuasau oleh sekelompok pemakai bahasa auat masyarakat disebut masyarakat tutur. Menurut Fishman dan Labov masyarakat tutur berbeda dengan masyarakat bahasa. Ia menilai masyarakat dari segi kebudayaannya. Sedangkan para ahli lain lebih menyoroti mengenai kerja sama dan organisasi. Masyarakat tutur terbagi atas makro dan mikro, landasan terbentuknya karena adanya saling pengertian, dimensi sosial psikologi yan

Kajian tentang Bilingualisme dan Diglosia

Bilingualisme dan Diglosia Awal terbentuknya bilingualisme terletak pada keberadaan masyarakat bahasa yang berarti masyarakat yang menggunakan bahasa yang disepakati sebagai alat komunikasinya. Dari masyarakat bahasa tersebut akan menjadi sebuah teori baru mengenai bilingualisme dan monolingual. Monolingual adalah masyarakat bahasa yang menggunakan satu bahasa. Sedangkan bilingualisme menurut Nababan (1964:27) kebiasaan menggunakan dua bahasa dalam interaksi dengan orang lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dan dalam Kamus Linguistik bilingualisme diartikan sebagai pemakai dua bahasa atau lebih oleh penutur bahasa atau oleh suatu masyarakat bahasa. Dengan kata lain kebiasaan menggunakan dua bahasa atau lebih dalam bilingualisme berlaku secara perorangan dan juga secara kelompok kemasyarakatan. Penekanan bilingualisme disini terletak pada keadaan atau kondisi serta seorang penutur atau masyarakat bahasa. Bilingualisme sering juga disebut dengan kedwibahasaan. Sedangkan m

Model Fungsional Dalam Sosiolinguistik

Sebelum kita mengenal atau mendeskripsikan lebih jauh mengenai model-model yang terdapat dalam sosiolinguistik, hendaknya kita lebih mengerti terlebih dahulu definisi dari model itu sendiri. Model adalah Suatu representasi yang disederhanakan atau diidealkan terhadap sesuatu yang dianggap relevan dari system atau realita yang akan dideskripsikan. Dalam bidang sosial, model terbagi atas model yang melukiskan sifat atau gejala tanpa mendeskripsikan huibungan antargejal tersebut,  model yang melukiskan hubungan antargejala.  Namun model tersebut juga memiliki beberapa kelemahan, yakni : terlalu banyak memberi tekanan kepada simbol sehingga seringkali tidak dapat menggambarkan suatu gejala dengan akurat, terutama dalam bidang kajian humaniora,  terlalu mementingkan bentuk dan keajegan, simplifikasi, dan menggambarkan gejala hanya sebagai peta sehingga cenderung gambaran yang diperoleh tidak tepat atau tidak akurat baik perihal konsep-konsep maupun hubungan antar konsep yang

Penerapan Sosiolinguistik

Penerapan Sosiolinguistik dalam Kehidupan Masalah kebahasaan di Indonesia merupakan masalah yang rumit banyak faktor dan kondisi yang melilit persoalan linguistik. Faktor pertama adalah kemajemukan bangsa yang berarti juga kemajemukan budaya dan bahasa. Ada tiga masalah yang dihadapi dan masing-masing memerlukan kebijakan. Ketiga masalah itu ialah masalah bahasa Indonesia, masalah bahasa daerah, dan masalah bahasa asing. Faktor kedua ialah keberagaman bahasa daerah dalam jumlah yang sangat besar. Indonesia merupakan negara yang dihuni oleh ribuan suku dan budaya, diperkirakan 500 bahasa daerah terdapat di negara kita ini. Oleh karena itu, masalah yang timbul ialah mengenai pembakuan bahasa. Faktor ketiga ialah faktor kontak bahasa. Masalah yang timbul akibat kontak bahasa tersebut yakni masalah timbulnya campur kode dan interferensi. Tampubolon mengemukakan perlu adanya adopsi dan importasi. Adopsi adalah proses pengambilan dan penggunaan kosakata bahasa daerah secara tidak